Tuesday 7 April 2015

cara kerja kamera

 cara kerja kamera


Kamera adalah suatu alat atau benda yang bisa digunakan untuk mengabadikan suatu pandangan ke dalam bentuk gambar yang disimpan dalam memori ataupun klise yang dapat dilihat ataupun dicetak diatas kertas. Kamera merupakan kotak dengan ruangan hitam kedap cahaya/lightproof yang diberi lubang kecil pada salah satu dindingnya. Dan melalui lubang kecil tersebutlah objek gambar dengan perantaraan induksi cahaya direfleksikan ke dinding seberangnya dalam posisi yang terbalik.
Begitulah proses dasar bekerjanya sebuah kamera dalam menangkap/mengambil objek gambar.


Kini suatu objek gambar/photo dapat diabadikan untuk selama-lamanya oleh sebuah kamera dalam satuan detik saja. Hal tersebut dimungkinkan karena pengembangan/inovasi system kerja kamera yang tiada henti hingga saat ini. Ditambah lagi dengan penemuan-penemuan system baru pada kamera digital yang sangat fantastis yang membuat para photographer menjadi lebih mudah mengoperasikan sebuah kamera jenis apapun.


Kamera dan seni photography mungkin salah satu penemuan yang paling dihormati di dunia saat ini, meskipun ide pengambilan gambar/photo bukan merupakan hal yang baru lagi. Dengan munculnya kamera film (analog) dan kamera digital, pada akhirnya kamera-pun dapat mengubah cara pandang kita tentang dunia.

Bagaimana sebuah kamera dapat mengabadikan dan menangkap semua moment indah kita?, berikut ini kami uraikan secara sederhana mengenai cara kerjanya.

Fungsi dasar dan cara kerja sebuah kamera
Kamera berasal dari kata “Chamber” yang berarti “ruang” adalah merupakan sebuah kotak kedap cahaya/lightproof yang didalamnya mengandung tiga elemen yaitu bahan kimia, mekanik (film) dan elemen optik atau lensa.
Fungsi dasar sebuah kamera mulai dari ditemukannya kamera Obscura (kotak hitam) hingga kamera digital canggih saat ini, masih tetap sama.
Prinsip kerja kamera pada dasarnya mirip dengan prinsip kerja mata kita. Cara kerja dari sebuah kamera didasarkan pada dasar-dasar refleksi. Seperti kita ketahui gerakan cahaya melalui berbagai media memiliki kecepatan yang berbeda. Kecepatan cahaya akan lebih bervariasi ketika begerak melalui media udara daripada saat bergerak melalui media kaca. Ketika Anda membidikan kamera dan fokus pada suatu objek gambar, maka cahaya akan memantulkan objek tersebut melalui lensa. Hal ini akan memperlambat kecepatan cahaya dan memungkinkan cahaya membelok saat memasuki lensa, sehingga cahaya akan menyimpang dari sumbernya, kemudian lensa akan menerima cahaya dan dikumpulkan di satu titik di mana pada akhirnya gambar dapat dibentuk pada permukaan film yang merupakan bahan peka cahaya dalam merekam gambar.
Dan ketika film diolah dengan bahan kimia tertentu objek gambar-pun dapat segera terlihat dalam format negatif.

Berdasarkan struktur dasar tersebut diatas maka kamera analog/manual memungkinkan memiliki kontrol aperture, diafragma yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke lensa dan shutter yang merupakan pintu masuknyacahaya sebelum sampai ke film/sensor cahaya untuk disimpan. Selain itu, fungsi shutter juga untuk mengekspos film/sensor cahaya agar jumlah cahaya yang masuk tetap/konsisten. Jadi lamanya waktu shutter terbuka menentukan jumlah/banyaknya cahaya yang mencapai permukaan film/sensor cahaya. Untuk mengontrol kualitas gambar dan efek tertentu, seperti gambar yang kabur/blur, seorang photographer dapat pengaturan lamanya shutter/kecepatan rana terbuka.

Nah sahabat, sekarang bagaimana dengan cara kerjanya Kamera Digital?.
Kamera digital yang kompak dan ramping dengan kualitas gambar yang superior (pernah diperdebatkan pada Forum I love my Pentax manual), telah merevolusi industri photography. Hampir semua permasalahan operasi pada kamera manual 35mm dapat diatasi oleh kamera digital.
Berikut mari kita lihat cara kerja dasar dari kamera digital dan apa perbedaannya dengan kamera analog/manual?
Pada dasarnya cara kerja dan komponen utama dari kamera digital dan kamera analog/manual adalah sama. Perbedaan yang mencolok adalah pada media penyimpan hasil gambar dimana pada kamera analog menggunakan film celulosa, sedangkan pada kamera digital menggunakan sebuah komponen yang bernama chip atau biasa disebut dengan CCD (Change Coupled Device) ataupun CMOS (Complementary Metal Oxyde Semiconductor.
Pada kamera digital objek gambar dalam bentuk analog kemudian dikonversikan ke bentuk/format digital yang selanjutnya setelah mengalami proses filtering dan lain-lain, objek gambar kemudian disimpan sementara pada buffer memory kamera dan pada akhirnya disimpan tetap pada chip memory.
Sebuah chip memory mengandung jutaan titik sensor cahaya bersusun/array vertikal dan horizontal. Titik-titik sensor cahaya tersebut atau biasa disebut dengan pixel, akhirnya membentuk sebuah susunan dimensi gambar yang disebut resolusi dengan satuan pixel. Misalnya resolusi 3200 X 1200 pixel (3,84 megapixels).
Besarnya resolusi yang digunakan untuk sebuah objek gambar/photo dapat diatur oleh photographer sesuai dengan yang diinginkan.
Kamera digital juga memiliki seperangkat filter yang akan mengkoreksi keseimbangan warna, putih dan aliasing. Mampu menyimpan hasil gambar dengan jumlah yang besar/banyak. Memiliki pengaturan pengambilan gambar secara otomatis maupun manual. Memiliki kamera bidik/viewfinder berbentuk display LCD. Dapat melakukan pengambilan gambar format video dan tentunya dapat berhubungan langsung dengan komputer anda melalui perangkat komunikasi yang tersedia. Dan masih banyak lagi kemampuan-kemampuan lainnya.

Jadi pada dasarnya cara kerja kamera apapun tetap sama. Dimulai dengan sistem lensa untuk mendapatkan gambar, sensor cahaya-sensitif untuk merekam gambar, dan sistem mekanis untuk mengatur pencahayaan gambar.

Demikianlah pembahasan kita mengenai cara kerja kamera. Semoga dapat berguna bagi kita semua.

No comments:

Post a Comment