Sunday, 3 May 2015

power steering





Power steering merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk meringankan memutar sistem kemudi kendaraan sehingga menghasilkan putaran kemudi yang ringan tanpa membutuhkan tenaga yang berarti untuk mengendalikan kemudi, terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan menengah serta tinggi.

Pada kecepatan rendah gaya gesek ban dengan jalan cukup tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan telapak ban yang lebar.



Power steering mempunyai dua tipe peralatan yaitu tipe hidraulis yang menggunakan tenaga mesin, dan yang lainnya menggunakan motor listrik atau biasa di sebut Electric Power Steering (EPS).
Pada power steering yang menggunakan tenaga mesin , tenaga mesin di pakai untuk menggerakkan pompa, sedangkan pada jenis yang menggunakan motor listrik, pompa digerakkan oleh motor listrik. Keduanya sama – sama bertujuan untuk membangkitkan tekanan hidraulis yang dipakai untuk menggerakkan torak pada power cylinder dan memberikkan tambahan tenaga pada pinion dan rack.


Syarat sebuah power steering harus sesuai dengan gaya pengemudian dimana pada saat kecepatan rendah usaha pengemudian harus lebih rendah (ringan) dan semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka usaha yang diperlukan untuk pengemudian harus semakin kecil. Untuk memperoleh gaya kemudi yang sesuai, beberapa mobil memiliki power steering dengan peralatan khusus yang dipasang pada pompa (vane pump) atau gear housing.
Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada gear housing merupakan tipe power steering dengan sensor kecepatan kendaraan, dimana kecepatan kendaraan dideteksi dengan speed sensor dan tekanan fluida yang bekerja pada pompa akan berubah ubah berdasarkan sensor kecepatan.
Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada vane pump merupakan tipe power steering dengan sensor putaran mesin (RPM). Pada tipe pengindera rpm mesin, di atas kecepatan tertentu volume aliran fluida diturunkan sehingga tekanan yang bekerja pada pompa akan berkurang.

Keuntungan penggunaan power steering:

Mengurangi steering effort
Kestabilan yang sangat tinggi selama pengemudian
Mengurangi guncangan dari ketidak rataan permukaan jalan yang di salurkan pada steering wheel.


Cara perawatan power steering agar awet:

Bila kendaraan mau belok sebaiknya jalan atau gerak dulu baru belok.
Jangan terlalu sering membelokkan steer sampai mentok/patah terlalu lama.
Memilih minyak Power Steering yang original (jenis ATF).
Memilih spare parts yang original bila diservice.
Untuk hidrolik jenis rack steer, disarankan setiap mencuci kendaraan karet pelindung (boot steer) kanan dan kiri diperiksa, apakah lepas, robek atau terjadi kerusakan lainnya.
Jika parkir kendaraan, hendaknya posisi roda bagian depan harus lurus.
Gunakan jenis ban dengan tingkat gesekannya rendah.


Cara kerja power steering :

Posisi netral
Alirkan ke katup pengontrol ( control valve ). Bila katup pengontrol berada pada posisi netral, semua minyak akan mengalir melalui katup pengontrol ke saluran pembebas ( relief port )dan kembali ke pompa. Pada saat ini tidak terbentuk tekanan dan arena tekanan kedua sisi sama, torak tidak bergerak.

Pada saat membelok
Pada saat poros utama kemudi (steeringmain shaft) diputar ke salah satu arah, katup pengontrol juga akan bergerak menutup salah satu saluran minyak. Saluran yang lain akan terbuka dan akan terjadi perubahan volume aliran minyak dan akhirnya terbentuk tekanan. Pada kedua sisi torak akan terjadi perbedaan tekanan dan torak akan bergerak ke sisi yang bertekanan rendah sehingga minyak yang berada dalam ruangan tersebut akan dikembalikan ke pompa melalui katup pengontrol.



Macam - macam power steering yaitu :

1. Hidrolik power steering
Hidrolik Power Steering adalah sebuah sistem hidrolik (servo hidrolik) yang berfungsi untuk memperingan tenaga yang dibutuhkan untuk memutarkan kemudi terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan menengah serta tinggi. Pada kecepatan rendah gaya gesek ban dengan jalan cukup tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan telapak ban yang lebar.



A. Cara kerja power steering hidrolic :
Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh berat kendaraan dan mobil gesekan antara ban dan permukaan jalan menyebabkan torsion bar di dalam rotary valve menjadi membelok. Hal ini merubah posisi valve spool dan sleeve, kemudian mengarahkan minyak power steering dibawah tekanan ke power cylinder.
Perbedaan tekanan pada satu sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan rack untuk mengurangi usaha putar. Minyal pelumas yang ada di dalam sisi power cylinder lainnya dipaksa ke control valve dan kembali ke pump reservoir. Pada saat steering efforts berhenti, maka control valve diketengahkan oleh gaya putar dari torsion bar, tekanan diseimbangkan pada kedua sisi piston, dan roda depan kembali lurus ke posisi depan.



Power steringhidrolic / Manual

                 Rack-and-pinion assembly merupakan unit hydraulic-mechanical dengan integral piston dan rack assembly. Di dalamnya ada satu rotary valve yang mengarahkan aliran minyal power steering dan mengontrol tekanan untuk mengurangi steering effort (suatu usaha daya yang diperlukan untuk memutar kemudi). Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh adanya berat dari kendaraan dan gesekan roda ke ban, menyababkan torsion bar di dalam rotary valve menjadi agak cenderung melenceng. Hal ini akan merubah posisi valve spool dan sleeve, karena itulah diperlukan pengarahan pelumas bertekanan ke proper end yang terdapat pada power cylinder. Perbedaan tekanan pada sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan rack untuk mengurangi langkah usaha putar. Pelumas di dalam power cylinder yang berlawanan didesak ke control valve dan kembali ke pump reservoir. Ketika steering effort berhenti, maka control valve akan diketengahkan oleh gaya melintir dari torsion bar, tekanan pada kedua sisi piston akan disamakan, dan roda depan kembali ke posisi lurus ke depan.
A. Konstruksi System



Keterangan :

Reservoir
Unit pompa
Pipa pendingin
Unit pengatur sirkit aliran minyak
Rumah gigi kemudi
Saluran pembagi
Rack-and-pinion power steering system terdiri dari:
• Rack and pinion steering gear box
Rack Pinion/Gearbox adalah system penggerak Power Steering dari kemudi atas kemudian di teruskan ke bagian roda dengan dibantu oleh komponen understeel atau kaki-kaki kendaraan (tie rod, rack end, idle arm dll). Di dalam system RackPinion/Gearbox terdapat piston dan valve(katup) yang bekerja sesuai tekanan olie yang disalurkan melalui Vane Pump, selain itu terdapat juga seal-seal yang berguna menahan tekanan olie agar tidak bocor keluar.
• Power steering oil pump
Pompa PS berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin dengan oli yang bertekanan tinggi yang kemudian diteruskan ke bagian Rack Pinion/Gearbox melalui Selang Tekan (Selang bertekanan tingi). Posisi Vane Pump selalu berada di bagian atas dari RackPinion/Gearbox. Dan hampir setengahnya system Power Steering dikendalikan/ditentukan dari kerja Pompa, oleh karena itu bila terdapat kerusakan pada Pompa hampir dipastikan system Power Steeringnya juga tidak akan jalan alias rusak. Tipe pompa banyak sekali, antara lain :

pompa torak, membran, plunger, roda gigi luar, roda gigi dalam, vane, screw dan lain-lain. Tekanan yang diperlukan merupakan tekanan secara menerus (continue), sehingga tipe pompa yang digunakan adalah tipe Vane atau Roda Gigi. Pompa menghasilkan tekanan dengan memanfaatkan putaran mesin, sehingga volume pemompaan sebanding dengan putaran mesin.
Pengaturan jumlah minyak yang mengalir keluar dari pompa diatur oleh flow control valve, sehingga selalu konstant. Pada kenyataannya, karena tahanan pengemudian pada kecepatan tinggi berkurang maka jumlah aliran minyak juga harus dikurangi, supaya stabilitas pengemudian tetap terjaga Pada power steering rpm sensing dan power steering yang mempunyai flow control valve dengan built-in control spool, jumlah aliran minyak akan diatur sesuai dengan kecepatan kendaraan.
Kerja pengaturan jumlah aliran fuida/ minyak oleh flow control valve dan control spool adalah sebagai berikut :
a). Pada Putaran Rendah
Pada putaran rendah (650 s.d. 1250 rpm), tekanan yang dihasilkan oleh pompa akan dialirkan ke dua saluran yaitu x (saluran ke flow control valve) dan y (saluran ke control spool). Aliran yang melewati saluran x sebagian kembali ke pompa dan sebagian lagi keluar (P1). Aliran P1 diteruskan melewati orifice 1 & 2 dan terbagi menjadi dua yaitu output pompa dan dialirkan ke sebelah kiri flow control valve menjadi tekanan P2. Perbedaan tekan P1 dan P2 tergantung putaran mesin. Pada saat putaran mesin naik maka terjadi kenaikan perbedaan antara P1 dan P2.
Apabila tekanan P1 melebihi kekuatan pegas ”A”, maka flow control valve akan bergerak kek kiri, sehingga membuka saluran pengeluaran ke sisi pengisapan pompa sehingga jumlah aliran pengeluaran tidak naik. Pada kondisi ini jumlah aliran minyak dikontrol pada ± 6.6 ltr/ min.
b). Pada Putaran Menengah
Pada saat putaran menengah (1250 s.d. 2500 rpm) tekanan pengeluaran pompa (P1) yang bekerja pada sisi kiri control spool valve mempunyai tekanan yang mampu mengalahkan tekanan pegas ”B”, sehingga control spool valve tergerakkan ke kanan. Dengan bergesernya control spool valve maka besarnya lubang orifice 2 berkurang, sehingga tekanan out-put pompa dan tekanan P2 berkurang yang menyebabkan flow control valve semakin bergeser ke kiri.
Jadi pada posisi putaran menengah control spool valve akan tergeser ke kanan dan memperkecil orifice 2 sehingga mengurangi volume fluida yang melalui orifice.
c). Pada Putaran Tinggi
Jika putaran mencapai lebih dari 2500 rpm, control spool valve akan optimum terdorong ke kanan sehingga menutup orifice 2 dengan sempurna. Pada kondisi ini out-put pompa dan P2 hanya melalui orrifce 1, sehingga jumlah alirannya menjadi kecil, yaitu 3.3 ltr/ min.
Di dalam flow control valve terdapat relief valve yang berfungsi untuk mengatur tekanan kerja. Jika tekanan kerja mencapai 80kg/ cm2, pegas relief valve akan terdorong sehingga relief valve terbuka dan P2 turun.

Oil reservoir
Oil reservoir berfungsi untuk menampung oli P/S.
Tubes/Hose (selang)
Selang ini berfungsi yang menyalurkan oli yang bertekanan tinggi dari Vane Pump ke bagian Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi yang sangat cepat maka dapat menimbulkan efek bunyi jika bahan selang yang dipakai kurang bagus kualitasnya.
b. Prinsip Kerja Power Steering Hidrolis



Sistem power steering menggunakan tekanan hidrolis yang dibangkatkan oleh power steering pump gunanya adalah untuk mengurangi langkah usaha yang diperlukan untuk memutar kemudi. Power steering pump dipasang di depan engine. Pompa yang dipakai adalah tipe vane-type, dan digerakkan oleh crankshaft melalui drive belt.
Minyak power steering ditarik dari reservoir ke pompa pada saat mesin dalam keadaan hidup. Minyak ini ditekan oleh satu power steering switch dan control valve yang letaknya di dalam power steering pump.

2. Electric power steering

Pada mobil toyota tahun 2005 sudah menerapkan Electric Power Steering (EPS), dimana proses kerja power steering yang awalnya menggunakan sistem hidrolis berubah menjadi sistem elektris.
Ciri khas yang terdapat pada EPS adalah sudah tidak menggunakan pompa power steering. Pada mobil toyota tahun 2005 sudah menerapkan Electric Power Steering (EPS), dimana proses kerja power steering yang awalnya menggunakan sistem hidrolis berubah menjadi sistem elektris.
a. Cara kerja sistem electric power steering (EPS)
Ketika kunci di putar ke posisi On, Control module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand bay, bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Dan ketika mesin dihidupkan, Noise suppressor segera menginformasikan pada control module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir.

Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada control module ketika setir mulai diputar yang dinamakan Torque Sensor, alat ini akan memberikan informasi kepada control module sejauh mana setir diputar dan seberapa cepat putarannya.Dengan informasi tersebut control module segera mengirim arus listrik sesuai kebutuhan , motor listrik akan memutar gigi kemudi, dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan.Vehicle speed sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. sensor ini memberikan informasi bogi control module tentang kecepatan kendaraan, jika kecepatan melampaui 80 KM maka motor elektrik akan di nonaktifkan sehingga dengan begitu setir menjadi berat dan meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik sesuai yang dibutuhkan oleh motor listrik dan memberikan kode tertentu jika ada malfungsi pada system



Electric Power Steering

                 Sistem Electronic Power Steering (EPS) termasuk di dalamnya komponen yang sama seperti pada sistem power steering konvensional. Sebagai tambahannya adalah sebuah solenoid valve pada power steering gear box, dan satu control unit dekat dibawah audio yang terletak di panel farcia tengah. Untuk mengontrol aliran oli pada steering gear box, disediakan satu solenoid yang bekerja berdasarkan arus dari control module yang menerima sinyal dari VSS (Vehicle Speed Sensor) dan TPS.



Gambar :Cara Kerja Electric Power Steering



Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by, bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Saat mesin hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar. Disebut Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar dan seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut, Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan. Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh Control Module.
Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai kebutuhan saja. Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.
Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti:

Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS.
Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir.
Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu control module tentang kecepatan mobil.
Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control module jika setir mulai diputar oleh pengemudi.
Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak.
On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala jika ada masalah sengan sistem EPS.
b. Keungulan Electric Power Steering
EPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa mengontrol tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force plunger yang ada pada gear box tetapnya di dalam input shaft, oleh karena itulah karakteristik steering effort vs. tekanan hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan untuk memberikan karakteristik kemudi yang optimal pas dengan kecepatan kendaraan dan kondisi kemudi.

Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi ringan.
Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk menambah kestabilan dan kenyamanan kemudi.
Pada kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau mendekati posisi netral, fungsi reactionary plunger akan menambah steering effort agar kemudi lebih stabil.
Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan cepat, meskipun ada rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan mempengaruhi arah control kemudi, karena tekanan ouput hydraulic untuk steering effort menjadi tinggi sama seperti power steering konvensional.
Sistem ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya elektrikal, temasuk control unit dan sensors, namun karakteristik power steering normal masih bisa di dapat.
Permasalahan yang timbul biasanya adalah kemudi/ steer terasa
berat sehingga ada indikasi bahwa power steering menjadi salah satu
kemungkinan penyebabnya, walaupun bukan merupakan satu-satunya
penyebab. Jika ada permasalahan tersebut maka dalam melakukan
pemeriksaan sistem power steering adalah sebagai berikut :

Periksa power steering belt (belt pemutar pompa power steering). Jika kondisinya rusak maka harus diganti namun jika hanya kendor/ longgar lakukanlah penyetelan kekencangan belt-nya (lihat spesifikasi pada workshop manual).
Periksa minyak power steering. Cek jumlah dan kualitas minyak dengan melihat deep stik pada tabung recervoir. Lakukan juga pengecekan terhadap kebocoran yang mungkin terjadi pada pipa/ selang penghubung. Jika ada kebocoran perbaiki atau atasi terlebih dahulu kebocoran yang terjadi, tambahkan minyak power steering pada recervoir dan lakukan bleeding. Bleeding dilakukan dengan menghidupkan mesin pada 100 rpm, kemudian roda kemudi diputar secara maksimum ke kanan dan ke kiri tiga atau emapat kali.
Penggantian minyak dilakukan jika minyak ditemukan sudah
teroksidasi/ berbuih/ berbusa dan atau bahkan sudah ada emulsi.
Penggantian minyak dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Naikkan bagian depan kendaraan
Lepaskan pipa pengembalian minyak dari recervoir dan keluarkan minyak
Dengan mesin hidup idling, putarkan roda kemudi maksimum kekanan dan ke kiri sambil mengeluarkan minyak.
Matikanlah mesin.
Isikan minyak baru ke recervoir.
Hidupkan mesin pada 1000 rpm.
Setelah minyak keluar melalui pipa saluran balik, pastikan bahwa minyak direcervoir selalu penuh dan minyak yang keluar melalui saluran balik tidak bercampur udara.
Pasang kembali pipa pengembalian minyak dari recervoir.
Lakukan pembuangan udara yang kemungkinan masih tersisa (bleeding) dengan cara sebagaimana dijelaskan di atas.
Pastikan bahwa pada saat mesin dimatikan, kenaikan level minyak
pada recervoir tidak lebih dari 5 mm.
3). Periksa tekanan minyak power steering.

Dengan menggunakan pressure gauge pastikan bahwa tekanan minyak tidak lebih rendah dari 65 kg/ cm pada kondisi maksimum belok dan atau pada saat idle dan
saluran pressure gauge diblok (max bloking 10 detik).



Friday, 1 May 2015

cara kerja mesin cuci



Mesin cuci adalah mesin untuk mencuci pakaian. Pakaian yang kita pakai setelah kotor tinggal di masukin ke dalam mesin cuci kemudian kita tinggal pencet tombol, dan tunggu beberapa saat sambil ngopi, baca koran, sarapan, ngrumpi, menikur - pedikur ataupun ditinggal tidur sekalipun pakaian akan bersih dengan sendirinya. Wow mesin yang sangat membantu pekerjaan manusia tentunya. Tapi tahukah anda bagaimana cara mesin cuci melakukan pekerjaan itu semua? Merendam, mengucek, membilas, memeras, hingga menjemur secara otomatis berjalan dalam sebuah mesin.





Inilah tahapan - tahapan pekerjaan yang dilakukan mesin cuci dalam melakukan tugasnya untuk mencuci pakaian secara otomatis:

1. Mengisi dan mencampur air
Mesin cuci akan mengisi tabung dengan air dari selang pengisian dan mencampurnya dengan deterjen dari dalam laci deterjen. Cara kerja mesin cuci front loading dan top loading dalam mengisi tabung sedikit berbeda. Jika mesin front loading dengan pintar akan menentukan jumlah air yang masuk, mesin top loading biasanya mempunyai sensor pengisian di dalam tabung yang akan memberhentikan pengisian jika sudah mencapai level tertentu.

2. Mencuci dan mengucek
Dalam tahap ini, mesin akan membantu melepaskan noda yang melekat dengan membolak-balikkan cucian ke segala arah dan mencampur deterjen dengan air. Ini akan dilakukan dengan menggunakan bantuan agitator. Jika kita mencuci tangan, hal ini sama seperti mengucek pakaian. Agitator ini digerakkan oleh sumber tenaga berupa motor listrik. Pada mesin cuci top loading, biasanya agitator ini akan terlihat dengan jelas karena terletak di bagian tengah tabung. Namun pada mesin cuci front loading, gerakan agitasi ini ditimbulkan dari gerakan/putaran tabung secara keseluruhan.



3. Pembilasan
Setelah mesin selesai mengagitasi pakaian untuk membersihkannya, air bercampur deterjen hasil pencucian akan dikeluarkan dari mesin melalui selang pembuangan. Untuk proses pembilasan, mesin akan mengisi tabung dengan air bersih dan kembali mengagitasi pakaian untuk memastikan deterjen terbilas oleh air dan tidak tertinggal di kain.

4. Berputar untuk memeras pakaian
Pada bagian ini, tabung mesin cuci berputar dengan cepat biasanya antara 400 hingga 800 rpm (putaran per menit). Semakin cepat tabung mesin cuci berputar, maka akan semakin cepat pula air terperas dari pakaian. Semakin banyak air yang terperas dari pakaian, maka pakaian akan lebih cepat kering saat dijemur nanti. Selalu merujuk kepada label perawatan pakaian, karena beberapa bahan tidak boleh diputar terlalu cepat karena dapat merusaknya.

5. Mengeringkan
Untuk beberapa mesin cuci jenis tertentu yang sudah dikombinasikan dengan pengering, siklus akan dilanjutkan dengan proses pengeringan menggunakan suhu tertentu.

Dengan adanya mesin cuci ini akan sangat membantu meringankan pekerjaan manusia. Terutama dalam hal cuci - mencuci pakaian. Apa lagi kalau saat musim hujan pakaian akan sulit kering, tapi dengan mesin cuci kita dapat mengeringkan cucian dengan cepat.

Karena itu mesin cuci merupakan alat pokok yang wajib di penuhi dalam rumah tangga. Tapi dalam malakukan tugasnya mesin cuci kadang kurang maksimal. Sering kali pada bagian - bagian pakaian tertentu masih kotor atau kurang bersih Inilah kekurangan mesin cuci, yang sekaligus dijadikan alasan seseorang enggan untuk mencuci dengan mesin cuci. Dan memilih mencuci manual, atau tetap mencuci dengan mesin cuci tetapi sambil membantu mengucek ataupun menyikat pada bagian - bagian yang kotor dan susah bersih.

Itulah tadi penjelasan tentang  cara kerja mesin cuci. Semoga saja dapat bermanfaat bagi pembacanya.






Sunday, 26 April 2015

cara kerja mesin jahit

Mesin jahit adalah mesin yang digunakan untuk menjahit. Yaitu menyatukan dua benda bisa kain, kulit dan lainnya dengan benang yang dimasukkan / ditusukkan menggunakan jarum.

Sebelum ditemukannya mesin jahit, menjahit pakaian hanya dilakukan dengan benang dan sebuah jarum yang ditemukan pada pertama kalinya di abad ke-14 dan kemudian dipatenkan oleh Charles Weisenthal pada tahun 1755 untuk digunakan pada sebuah mesin. Kemudian pada tahun 1790, Thomas Saint mematenkan mesin jahit buatannya yang ternyata tidak berhasil untuk digunakan. Sejak saat itu banyak orang yang berusaha untuk membuat mesin jahit tapi selalu gagal.

Barulah pada tahun 1830, Barthelemy Thimonnier penjahit asal perancis berhasil membuat sebuah mesin jahit yang dapat bekerja dengan menggunakan sebuah benang dan jarum kait seperti jarum bordir. Mesin temuannya itu disambut dengan buruk oleh masyarakat, karena dianggap akan menimbulkan banyaknya pengangguran.

Kemudian pada tahun 1846, Elias Howe asal Amerika Serikat berhasil membuat sebuah mesin jahit dengan dua buah benang dari arah berlawanan dan jarum yang mempunyai lubang pada ujungnya. Tahun 1860, Isaac Singer mencipkan mesin jahit yang bisa digerakkan menggunakan kayuhan pedal kaki yang kemudian dipasarkan secara besar-besaran.

Cara Kerja Mesin Jahit 2 Benang

- Benang pertama ada pada ujung jarum yang berlubang sedangkan jarum kedua digulung dalam sekoci

- jarum tersebut kemudian membawa benang pertama menembus kain hingga mencapai posisi terjauhnya

- ketika jarum naik benang pertama ditinggal dan kemudian akan membentuk sebuah lengkungan

- hook (kait) yang berada diluar sekoci mkemudian akan mengait benang dan membawanya mengelilingi sekoci, sehingga benang kedua dapat masuk diantara lengkungan benang pertama tadi

- kemudian setelah benang kedua masuk ke lengkungan benang pertama, jarum akan kembali turun dan mengakibatkan benang pertama mengencang dan mengikat benang kedua

Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar dibawah ini


mesin jahit satu benang


mesin jahit dua benang



- Pada bagian bawah kain terdapat gerigi yang fungsinya untuk menggeser kain, sehingga jarum terus berada beberapa milimeter dari posisi tusukkan jarum sebelumnya

Jenis Mesin Jahit Berdasarkan cara operasional :

- Mesin Jahit Manual/Mekanik

- Mesin Jahit Listrik

- Mesin Jahit Komputer

Jenis Mesin Jahit Berdasarkan fungsi dan mekanisme kerja :

- needle, straight stitch sewing machine
Mesin jahit ini digunakan untuk menjahit secara lurus.

- Overlock/Safety-stitch sewing machine
Mesin jahit ini digunakan untuk menjahit tepian kain untuk mengunci serta mempercantik kain jahit.

- Zigzag Stitch Sewing Machine
Mesin jahit ini digunakan untuk menjahit secara zigzag.

- Buttonhole Sewing Machine
Mesin ini diapaki untuk menjahit kancing baju.

- Automatic Machine
Mesin jahit multifungsi yang bisa berfungsi seperti 4 mesin jahit diatas.

- Sewing Machine For Leather or Heavy weight materials
Mesin jahit yang digunakan untuk industri manufaktur untuk membuat sepatu,tas dan lainnya

Itulah tadi penjelasan tentang cara kerja mesin jahit . Semoga bermanfaat.

cara kerja mesin tetas telur

mesin tetas telur
mesin tetas telur


Mesin tetas berfungsi untuk menggantikan proses pengeraman yang dilakukan oleh indukan. Dengan menggunakan mesin tetas, keuntungan yang diperoleh adalah kapasitas penetasan yang lebih besar. Selama ini kebanyakan mesin tetas di industri peternakan masih menggunakan sistem konvensional, dimana pemutaran telur untuk mendapatkan distribusi temperatur yang merata pada permukaan telur dilakukan secara manual. Untuk mesin tetas konvensional, dalam satu hari telur diputar sebanyak 4 kali setiap 6 jam dengan prosentase keberhasilan penetasan didapatkan sekitar 60%-70%, selain itu distribusi temperatur dan kelembaban di ruang inkubator juga tidak terkontrol dengan baik.

Dalam proses penetasan telur dibutuhkan kondisi yang optimal untuk mendapatkan persentase keberhasilan penetasan yang baik. Kondisi-kondisi yang disyaratkan adalah distribusi temperatur pada inkubator, kelembaban ruang inkubator, dan jumlah putaran telur, karena semakin banyak diputar hasil untuk mendapatkan distribusi temperatur yang merata pada permukaan telur lebih baik. Dalam penelitian ini akan dibuat suatu rancang bangun dan pengujian alat penetas telur dengan pengendalian temperatur dan kelembaban menggunakan sensor otomatis serta dilengkapi dengan motor otomatis untuk pemutaran telur.

Unggas sebagai hewan ternak menghasilkan produk pangan berupa telur dan daging. Produk unggas cenderung lebih populer di kalangan masyarakat di bandingkan dengan daging sapi karena harganya lebih terjangkau, terutama telur.

Produk yang dihasilkan instalasi unggas berupa telur konsumsi dan telur tetas. Telur yang dihasilkan berasal dari ayam arab dan ayam kampung. Telur konsumsi merupakan telur non fertile/tidak dibuahi sehingga tidak mengandung bakal bibit, sedangkan telur tetas merupakan telur fertile/yang telah dibuahi sehingga jika ditetaskan akan menghasilkan anak ayam/DOC (day old chik), anak itik/DOD (day old duck) dan anak puyuh/ DOQ (day old quail).

Penetasan telur dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara konvensional/alami dan artificial/ buatan. Penetasan secara konvensional dilakukan melalui proses yang berlangsung secara alami yaitu dengan menggunakan induk ayam/babon, sedangkan penetasan artificial dilakukan oleh manusia dengan menggunakan mesin tetas. Prinsip kerja dari mesin tetas yaitu mengkondisikan telur seperti berada dalam pemeraman induk.

Apa kelebihan menetaskan dengan mesin tetas dibandingkan menggunakan induk ayam? Telur di dalam mesin juga mengalami proses pemeraman selama 21 hari. Kestabilan suhu dilakukan dengan alat pengatur suhu yang telah melekat pada mesin, kita kenal sebagai thermostat, alat ini bekerja secara otomatis, sedangkan untuk mengetahui keadaan suhu digunakan thermometer. Pembalikan telur, pengaturan ventilasi dan kelembaban udara diatur sedemikian rupa sehingga tercipta kondisi pemeraman yang “sebenarnya”.

Hal yang perlu diperhatikan ketika kita menetaskan telur adalah telur yang akan kita tetaskan, serta petugas yang memiliki ketelatenan, keuletan dan ketelitian. Ke unggulanyang kita peroleh jika menetaskan telur dengan mesin tetas yaitu jumlah telur yang dapat kita tetaskan bisa lebih banyak jumlahnya, bisa ratusan, ribuan bahkan ratusan ribu telur, tergantung kapasitas tampung dari mesin.

Itulah tadi penjelasan singkat mengenai cara kerja mesin tetas telur semoga berguna bagi kita semua.

cara kerja pompa hidram

Pompa hidram


Pompa Hidram (  hidraulik ram ) adalah suatu alat yang digunakan untuk menaikkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi secara automatik dengan memanfaatkan energi yang berasal dari air itu sendiri. Alat ini sederhana dan efektif digunakan pada kondisi yang sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk operasinya. Dalam kerjanya alat ini memanfaatkan tekanan dinamik air yang ditimbulkan memungkinkan air mengalir dari yang rendah, ke tempat yang lebih tinggi.

Penggunaan pompa hidram tidak terbatas hanya pada penyediaan air untuk kebutuhan rumah tangga, tapi juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertanian, peternakan dan perikanan darat. Di beberapa daerah pedesaan di Jepang, alat ini telah banyak digunakan sebagai alat penyediaan air untuk kegiatan pertanian maupun untuk keperluan domestik.

Dalam operasinya, alat ini mempunyai keuntungan dibandingkan dengan jenis pompa lain, biaya operasinya murah, tidak memerlukanpelumasan, hanya mempunyai dua bagian yang bergerak sehingga memperkecil terjadinya keausan, perawatannya sederhana dan dapat bekerja dengan efisien pada kondisi yang sesuai serta dapat dibuat dengan peralatan bengkel yang sederhana.

Bagian-bagian utama Pompa hidram ini terdiri dari pipa pemasukan (drive pipe), pipa pengeluaran atau pipa pengantar (delivery pipe), katup limbah (waste valve), katup pengantar (delivery valve), katup udara (air valve) dan ruang udara (air chamber).


Prinsip kerja pompa hidram merupakan proses perubahan energi kinetis aliran air menjadi tekanan dinamik dan sebagai akibatnya menimbulkan palu air (water hammer) sehingga terjadi tekanan tinggi dalam pipa tabung udara. Dengan mengusahakan supaya katup limbah (waste valve) dan katup pengantar (delivery valve) terbuka dan tertutup secara bergantian , maka tekanan dinamik diteruskan sehingga tekanan inersia yang terjadi dalam pipa pemasukan memaksa air naik ke pipa pengantar.

Air mengalir dari suatu sumber atau sebuah tangki melalui pipa pemasukan dan keluar melalui katup limbah (gambar 2A). Aliran air yang melalui katup limbah cukup cepat, maka tekanan dinamik yang merupakan gaya ke atas mendorong katup limbah sehingga tertutup secara tiba-tiba sambil menghentikan aliran air dalam pipa pemasukan(gambar 2B. Aliran air yang terhenti mengakibatkan tekanan tinggi terjadi secara tiba-tiba dalam ram, jika tekanan cukup besar akan mengatasi tekanan dalam ruang udara pada katup pengantar dengan demikian membiarkan air mengalir ke dalam ruang udara dan seterusnya ke tangki penampungan (gambar 2CD).




Gelombang tekanan atau “hammer” dalam ram sebagaian dikurangi dengan lolosnya air ke dalam ruang udara dan denyut tekanan melompat kembali ke pipa pemasukan yang mengakibatkan hisapan di dalam badan ram. Hal ini menyebabkan katup pengantar menutup kembali kan menghalangi mengalirnya air kembali ke dalam ram. Katup limbah turun atau terbuka dan air dari sumber melalui pipa pemasukan mengalir ke luar dan siklus tadi terulang lagi.

Sejumlah kecil udara masuk melalui katup udara selama terjadi hisapan pada siklus tersebut. Air masuk ke dalam ruang udara melalui katup pengantar pada setiap gelombang air yang masuk ke dalam ruang udara.

Ruang udara diperlukan untuk meratakan perubahan tekanan yang drastis dalam hidraulik ram. Udara dimampatkan dalam ruang dan secara kontinyu terjadi pergantian dengan udara baru yang masuk melalui katup udara, sebab ada sebagai udara, yang telah dimanpaatkan bersama dengan air ke luar melalui pipa pengantar, dan selanjutnya ke tingkat penampungan.

Pada Gambar dibawah, diperlihatkan dengan secara sangat sederhana bentuk ideal dari tekanan dan kecepatan aliran pada ujung pipa pemasukan dan kedudukan katup limbah selama satu siklus kerja hidram.


diagram satu siklus kerja hidram




Periode 1.Akhir siklus yang sebelumnya, kecepatan air melalui ram mulai bertambah, air melalui katup limbah yang sedang terbuka, timbul tekanan negative yang kecil dalam hidraulik ram.

Periode 2.Aliran bertambah sampai maksimum melalui katup limbah yang terbuka dan tekanan dalam pipa pemasukan juga bertambah secara bertahap.

Periode 3.Katup limbah mulai menutup dengan demikian menyebabkan naiknya tekanan dalam hidraulik ram. Kecepatan aliran dalam pipa pemasukan telah mencapai maksimum.

Periode 4.Katup limbah tertutup, menyebabkan terjadinya palu air (water hammer) yang mendorong air melalui katup pengantar. Kecepatan aliran pipa pemasukan berkurang dengan cepat.

Periode 5.Denyut tekanan terpukul ke dalam pipa pemasukan, menyebabkan timbulnya hisapan kecil dalam hidraulik ram. Katup limbah terbuka karena hisapan tersebut dan juga karena beratnya sendiri. Air mulai mengalir lagi melalui katup limbah dan siklus hidraulik ram terulang lagi.

Aliran yang terjadi dari suatu tempat ke tempat yang lain pada suatu system pemipaan adalah akibat dari adanya perbedaan tinggi tekanan di kedua tempat yang bisa terjadi karena perbedaan elevasi atau karena digunakan pompa.

Gambar berikut mengilustrasikan bahwa dengan mengabaikan kehilangan tenaga skunder kecil, maka sepanjang pipa garis tekanan berimpit dengan garis tekanan. Pada bagian curat garis tenaga dan tekanan memisah, garis tenaga menurun sedikit sedangkan garis tekanan turun dengan tajam menuju ujung curat hilir di mana tekanan adalah atmosfir.


pengaliran pipa dengan kolam dan curat



Tinggi tekanan efektif yang terjadi pada ujung curat adalah :

H =H s - hf................................(1)

Akibat tinggi tekan, H pada curat menimbulkan daya (power) sebesar :

P =γ.Q.H = ρ.g.Q.H..............................(2)

dengan Hs adalah tinggi jatuh air dari kolam, dalam meter ; H, tinggi tekanan pada ujung curat dalam meter ; hf, tinggi kehilangan pada pipa ; γ , berat jenis air ; ρ , rapat masa air dalam t/m3 ; g, percepatan gravitasi dalam m/dt2; dan Q adalah debit air yang keluar dari curat dalam m3/detik.

Apabila pada ujung curat diberikan pompa hidram maka, daya (power) yang diberikan pompa hidraam adalah :

Ps= η. γ .Qs.H...............................(3)

dengan P adalah daya pompa dan η efisiensi pompa ram, Qs : adalah debit yang masuk ke dalam pompa

Dengan menggunakan persamaan Hukum kekekalan energi yaitu energi daya atau daya yang masuk ke pompa (dari curat) adalah sama dengan energi daya yang dikeluarkan pompa hidram. Pernyataan tersebut secara matematis ditukis dengan :

P s = PD

η.γ. Qs.H = γ.qd.Hd..................................(4)

Dengan PD = γ.qD.h D adalahdaya yang diberikan pompa untuk menaikkan air ke atas, jumlah debit air pada pipa pengantar dalam m3/detik ; hD, tinggi air pengantar dalam meter ; Qs dan Hsmasing-masing adalah jumlah debit pemasukan dan tinggi kolam pemasukan terhadap katup pompa hidram.

 Demikianlah penjelasan tentang cara kerja pompa hidram semoga bermanfaat.






Saturday, 25 April 2015

cara kerja jam tangan

Jam tangan


Jam tangan merupakan alat penunjuk waktu yang sangat simpel bagi manusia. Praktis dibawa kemana - mana membuat jam tangan tetap di minati banyak orang. Namun tahukah anda cara kerja dari jam tangan? Berikut akan kita sajikan tentang cara kerja jam tangan.

Ada beberapa macam cara kerja jam tangan menurut tenaga penggeraknya, yaitu kinetik, otomatis, baterai, dan tenaga surya.

1. Kinetic
Pada jam tangan kinetik terdapat baling2/bandul (Rotor) yang jam nya kalo kita goyang2 ada bunyinya. Nah rotor itu berfungsi mengalirkan energi yang dihasilkan dari pergerakannya masuk ke satu alat penampung energi yang dinamakan kapasitor. Nah dari kapasitor inilah semua kebutuhan energi jam tangan kinetik berasal.

2. Automatic
Jam tangan automatic dibagi menjadi 2 yaitu hand winding dan self winding.

~Hand winding
Jam tangan ini mendapatkan energi dari crown pada jam yang di putar. Umumnya jam-jam low-middle yang pake handwinding ini energinya bisa tahan antara 24-48 jam apa bila di putar sampai penuh. Kalau yang high end tentu lebih lama lagi periodenya.

~Self winding
Pada jam jenis ini kita hanya mengandalkan pergerakan rotor yang ada, rotor tentunya bergerak dari pergerakan pergelangan tangan kita dan menghasilkan energi yang kan dimanfaatkan buat mekanisme jam tangan kita.Jaman sekarang banyak jam ditemui dengan mode self winding saja (seperti jajaran seiko diver low end) dan handwinding saja. Dan ada juga yang memiliki fungsi keduanya.Fungsi ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan akurasi.

 3. Quartz
Pada jam tangan quartz seluruh kinerja jam kita berasal dari baterai, dan tentunya baterai memiliki usia pakai yang harus diganti per periode.

4. Eco drive,
Eco drive adalah sistemnya Citizen di mana pergerakan mekanisme jam nya menggunakan tenaga cahaya (baik cahaya buatan maupun cahaya matahari). Cahaya tersebut ditangkap oleh solar sel di bawah lapisan dial, lalu diubah menjadi energi elektrik.

Itulah tadi penjelasan singkat mengenai cara kerja jam tangan  semoga bermanfaat.

Tuesday, 21 April 2015

cara kerja remot control

remot tv


Remot control adalah sebuah alat untuk mengontrol benda lain dari jarak jauh. Menurut sistem yang di anutnya, remot control ada dua macam. Yaitu remot control dengan infra merah / infra fed ( ir ) dan remot control frekwensi radio ( rf ).

*Remot control infra merah.
Remot control infra merah memanfaatkan sinar infra merah untuk mengendalikan benda lain dari jarak jauh. Biasanya di aplikasikan pada televisi, radio, dvd, ac, dll. Remot jenis ini memiliki jangkauan yang relatif lebih pendek dibanding dengan remot rf. Dan dalam pemakaiannya agak susah sebab cahaya infra merah harus tepat mengenai penangkap sinyal. Remot ini dapat bekerja pada jarak maksimal 10 meter, bisa turun bila daya baterai melemah. Lalu kira - kira bagaimana cara kerjanya?

Untuk dapat memerintah peralatan elektronika lain, harus ada beberapa komponen. Yakni transmitter, papan rangkaian serta tombol, dan reciever.

Transmitter berfungsi sebagai pengirim perintah ke peralatan elektronika, berupa LED (light emiting diode) yang memancarkan sinar infrared atau infra merah. Umumnya berada di ujung atau di bagian depan remote yang diarahkan ke peralatan elektronika.

Papan rangkaian adalah sejumlah tombol-tombol di remote control, bentuk perintahnya tergantung dari tombol yang ditekan. Berisi rangkaian yang terintegrasi dalam IC (integrated circuit) yang membaca tombol yang ditekan, kemudian membangkitkan transmitter untuk mengirim sinyal sesuai perintah ke peralatan eletronika lainnya.

Sementara receiver adalah komponen yang terdapat pada alat elektronika yang menerima perintah, Receiver berupa fototransistor infra merah yang berperan mendeteksi pola sinyal infra merah yang dikirimkan remote control.

Cara kerjanya ialah, ketika kita memencet suatu tombol pada remote control, papan rangkaian akan membaca perintah sesuai tombol yang ditekan. Kemudian saat papan rangkaian sudah mengetahui perintahnya, hal itu akan membangkitkan transmitter untuk mengirim sinyal sesuai perintah.

Receiver yang ada pada peralatan elektronika lain pun akan mendeteksi perintah yang dikirim oleh transmitter, yakni mendeteksi pola sinyal infra merah.

Sinyal infra merah tidak dapat dilihat oleh mata kita karena sinarnya tidak termasuk gelombang elektromagnetik pada spektrum cahaya tampak, namun dapat terbaca oleh receiver dan menerjemahkannya menjadi instruksi pada peralatan elektronika.

Jarak maksimal remote control sekitar 10 meter dari peralatan elektronik dan harus searah dengan receiver. Penggunaan sinyal infra merah juga tidak dapat tembus dinding atau benda penghalang cahaya.

*Remote kontrol RF.
Remot kontrol rf ini menggunakan frekwensi radio, sehingga jarak tempuh nya jauh. Bisa mencapai 30 meter. Dan tanpa harus meluruskan remote ke penerima sinyal. Remot jenis ini biasa dipakai pada gerbang halaman rumah, mobil mainan dll.

Cara kerja remot rf ( radio frekwensi )
temot mobil

Peralatan jenis ini biasanya dilengkapi dengan sebuah device -remote- yang merupakan transmitter -pemancar- yang digunakan untuk mengontrol mobil yang didalamnya dilengkapi dengan receiver -penerima-. Frekuensi yang digunakan biasanya berada pada rentang 27 – 49 Mhz [howstuffworks] untuk beroperasi.
Ada dua jenis transmitter untuk mainan ini, yaitu:
Single function controller, dan
Full function controller.
Contoh yang menggunakan singgle function controller adalah mainan berjalan maju ketika trigger tombol pada remote ditekan dan berjalan mundur ketika trigger di lepas. Agar berhenti, remote atau mainannya harus dimatikan.
Sedangkan kebanyakan full function controllers memiliki enam kontrol:
-Maju
-Mundur
-Maju belok kiri
-Maju belok kanan
-Mundur belok kiri
-Mundur belok kanan
+Dan berhenti ketika trigger tidak ditekan.
Mari kita lihat bagaiman urutan proses yang terjadi ketika menggunakan mainan radio kontrol ini.
Pemain menekan trigger -misal: maju- pada radio remot.
Trigger yang ditekan menghubungkan konektor -saklar- sehingga mengaktifkan pin yang spesifik pada IC -integrated circuit-.
Rangkaian sirkuit aktif yang di-trigger membuat transmitter memancarkan serangkaian set pulsa digital. Setiap rangkaian pulsa memiliki pulsa singkronisasi yang diikuti dengn segmen pulsa dengan jarak yang berbeda dalam rentang waktu yang konstan. Misal, pulsa singkronisasi -yang memberitahu receiver akan informasi yang datang- adalah 4 pulsa dengan panjang 2,1 milisecond dan interval 700 microsecond dan pulsa segmen -yang berisi informasi baru- adalah pulsa dengan panjang 700 microsecond dan interval 700 microsecond.
Berikut adalah serangkaian pulsa yang digunakan dalam segmen pulsa:
Maju : 16 pulsa
Mundur : 40 pulsa
Maju belok kiri : 28 pulsa
Maju belok kanan : 34 pulsa
Mundur belok kiri : 52 pulsa
Mundur belok kanan : 46 pulsa
Transmitter mengirimkan sinyal pada gelombang radio dengan frekuensi -misal- 27,900,000 cycles per second -27,9 MHz-.
Receiver memonitor ada tidaknya sinyal pada gelombang 27,9 MHz. Ketika ada sinyal diterima, sinyal kemudian diteruskan pada filter untuk membuang sinyal yang berada diluar gelombang 27,9 MHz. Sinyal yang ada kemudian kembali dikonversi menjadi serangkaian pulsa elektrik.
Serangkaian pulsa itu kemudian diteruskan ke IC -integrated circuit- yang mendekode-kan informasi yang dibawa untuk kemudian diteruskan pada motor. Misal pulsa yang didapat adalah 16 pulsa -maju-, maka IC akan memberikan arus positif pada motor sehingga mainan berjalan maju. Jika kemudian didapat pulsa 40 -mundur-, maka IC memberikan arus negatif pada motor sehingga mainan berjalan mundur.

Itulah tadi penjelasan mengenai cara kerja remote control. Semoga bisa betmanfaat bagi kita semua.